Mini Website sebagai Sarana Berbagi Pengetahuan

Majas Simile pada Novel Sang Pemimpi

Guruberbahasa.com-Majas simile dalam novel sang pemimpi

Simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit atau langsung  menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Hasil analisis dalam novel Sang Pemimpi terdapat gaya bahasa simile, yaitu sebagai berikut. 

1) Di satu bagian langit, matahari rendah memantulkan uanp lengket yang  terjebak ditudungi cendawan gelap gulita, menjerang pesisir sejak pagi (SP, 1). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena penggambaran langit pada kalimat di atas sudah sangat jelas karena penggambaran tersebut keadaannya adalah “gelap gulita”  

2) Dahinya yang kukuh basah oleh keringat, berkilat-kilat (SP, 2). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena penggambaran dahi yang berkilat-kilat itu karena kukuh basah oleh keringat.  

3) Ia westerling berwajah tirus manis (SP, 5). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena penggambaran wajahnya sangat jelas, yaitu berwajah tirus manis.  

4) Pulau timah yang kaya raya itu, memiliki sebuah SMA Negeri (SP, 6). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena penggambaran SMA Negeri tersebut adalah sekolah yang sangat kaya, oleh karena itu kalimat di atas memakai kata “kaya raya”.  

5) Ia petantang-petenteng hilir mudik sambil bertelekan pinggang (SP, 9). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena penggambaran petantang-petenteng mondar mandirnya mempunyai perbandingan yang implisist yaitu hilir mudik.  

6) Lalu tukang parker terpana melihat ratusan sepedayang telah dirapikan susah payah (SP, 14). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu susah payah yang digambarkan dalam kalimat di atas.  

7) Rambutnya tebal, disemir hitam pekat (SP, 17). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu hitam pekat yaitu telah digambarkan dalam kalimat di atas bahwa rambutnya yang tebal dan yang disemir hitam pekat.  

8) …wajah beliau sembap dan matanya semerah buah saga. (SP, 26). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu semerah buah saga untuk menggambarkan wajahnya.  

9) Meskipun perasaannya telah luluh lantak pada usia sangat muda tapi ia selalu positif dan berjiwa seluas langit (SP, 33). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu berjiwa seluas langit yang mempunyai arti sabar yang luar biasa.  

10) Ia tersedu sedan (SP, 40). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu tersedu sedan dengan menggambarkan keadaanya.  

11) Ibunya hilir mudik ketakutan (SP, 47). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu hilir mudik ketakutan dengan menggambarkan keadaan ibunya.  

12) Kaki-kakinya kukuh besar seperti pilar (SP, 171). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu kukuh besar seperti pilar yang menggambarkan keadaan kaki-kakinya.  

13) Surainya laksana jubah putih yang mengibas mengikuti tubuhnya yang menggelinjang-gelinjang (SP, 172). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit menggambarkan surainya yang mengibas seperti jubah.  

14) Kini hatinya yang lugu itu hampa, hampa seperti tong-tong aspal tempatnya berdiri (SP, 174). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu hatinya yang lugu itu hampa hal tersebut menggambarkan suasana hati yang kesepian. 

15) Keajaiban yang mengejutkan seperti jutaan bintang meledak, …(SP, 176177).  Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu melukiskan keajaiban dengan mengibaratkan jutaan bintang yang meledak.  

16) Dini hari itu sunyi sepi di dermaga (SP, 177). Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena mempunyai bandingan yang implisit yaitu sunyi sepi yang menggambarkan keadaan dini hari di dermaga.   
Tag : Majas
0 Komentar untuk "Majas Simile pada Novel Sang Pemimpi"

Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.

Back To Top